Rabu, 29 Mei 2024
Nanang Ermanto Jalani Fit and Proper Test Calon Kepala Daerah di PDI Perjuangan Lampung
Selasa, 28 Mei 2024
Jadi Tujuan Utama Wisata, Lampung Selatan Target 1 Juta Wisatawan di 2024
Lampung Selatan Jadi Kabupaten Percontohan Penanganan Stunting Nasional
Minggu, 26 Mei 2024
Hingga 2023, Program Bedah Rumah Bupati Nanang Ermanto Terealisasi Sebanyak 4.530 RTLH
Minggu, 19 Mei 2024
Mantan Wabup Muchtar Husin Amini Niat Nanang Ermanto Maju Kembali Pikada Lampung Selatan 2024
Jumat, 17 Mei 2024
Dari Seniman, Ormas Hingga Mahasiswa Komentari Selebgram Ummu Hani
Rabu, 15 Mei 2024
Dari Seniman, Ormas Hingga Mahasiswa Komentari Selebgram Ummu Hani
KALIANDA - Sejumlah elemen masyarakat di Lampung Selatan (Lamsel) baik dari kalangan seniman, aktivis maupun ormas tampaknya mulai gerah dengan sejumlah postingan di sejumlah platform sosial media (Sosmed) belakangan ini yang dinilai tidak objektif, tendensius dan politis oleh seorang konten kreator lokal asal Lampung.
Adalah Ummu Hani, seorang konten kreator yang mengaku berasal dari Tanjung Bintang itu, kerap mendiskreditkan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan dengan cara yang tidak objektif, tendensius hingga bernuansa politis melalui sejumlah postingan kontennya berupa video dan foto melalui akun Instagram @ummuhanni89.
Alhasil banyak kalangan menilai, postingan sang selebgram tersebut merupakan pesanan atau telah di-endorse oleh pihak-pihak yang memiliki tujuan tertentu.
Belakangan terungkap, jika postingan dengan konten masalah jalan rusak itu ternyata hanya di blow-up oleh sang selebgram tersebut hanya di wilayah kecamatan-kecamatan tertentu saja yang tergabung didalam salah satu daerah pemilihan (Dapil) di Lampung Selatan. Yakni Kecamatan Tanjung Bintang, Merbau Mataram dan Tanjung Sari.
Mirisnya lagi, konten-konten tersebut kerap gencar diproduksi dan disebar hanya pada tahun-tahun politik saja, seperti pada 2020 lalu dan pilkada serentak 2024 ini.
Zulian (53) seorang seniman tari di Kota Kalianda kepada media ini mengungkapkan keresahannya atas eksistensi sang konten kreator tersebut memproduksi konten yang tidak pada tempatnya. Padahal, sambung Zulian, Ummu Hani tersebut ternyata merupakan seorang Brand Ambassador Pariwisata Lampung.
Menurut dia sebagai seorang seniman, awalnya dia menilai postingan akun IG @Ummuhanii89 tersebut memang sebuah kreasi, sebuah cara yang unik untuk menyampaikan aspirasi agar segera mendapatkan perhatian pihak terkait.
“Awalnya kami cukup terkejut mendengar adanya informasi itu, bahwa banyak postingan konten dari sang selebgram itu terindikasi merupakan pesanan dari pihak tertentu yang memiliki tujuan dan kepentingan yang terselubung,” kata Zulian, Kamis 16 Mei 2024.
“Alhasil, saya bersama sejumlah rekan seniman lainnya mencoba menindaklanjuti dengan melakukan riset kecil-kecilan, dengan men-scroll sejumlah akun medsosnya guna mendapatkan data dan informasi yang objektif secara langsung. Dan ternyata, dugaan tersebut adalah fakta yang tak terbantahkan,” imbuh anggota aktif dari Sanggar Tari Beringin Jaya Kalianda itu.
Menurut Zulian, apalagi sebagai seorang brand ambassador pariwisata di Provinsi Lampung, idealnya sang konten kreator itu tidak keluar dari pakemnya sebagai seorang promoter destinasi pariwisata. Berkreasilah sesuai dengan identitas dan citra diri dia selama ini sebagai duta wisata di Bumi Rua Jurai.
“Apalagi ini kan ternyata terindikasi muatannya politis, tendensi atas pesanan oleh pihak-pihak tertentu dengan kepentingan politik. Hal semacam ini menjadikan sebuah pembodohan bagi masyarakat. Mending juga tunjukkan identitas sebagai duta wisata dengan ngonten mempromosikan destinasi-destinasi pariwisata yang ada di Lampung Selatan. Selain berpeluang mendapatkan cuan, juga dapat dijadikan ladang amal karena bisa membantu perekonomian masyarakat setempat,” imbuh pengurus Dewan Kesenian Lamsel (DKLS) ini.
Sementara, Ketua Umum GML (Gema Masyarakat Lokal) Lampung, Rizal Anwar mengaku gregetan terhadap unggahan-unggahan konten kreator tersebut, terlebih dengan sejumlah unggahan video singkat (Reel) yang mengumbar ujaran kebencian (Hate Speech) dan tuduhan tak berdasar terhadap sejumlah tokoh di Lampung Selatan.
“Bisa saya pastikan konten (Video) itu sudah masuk ranah pidana. Saya tak mempermasalahkan apa yang diaspirasikan, tapi alangkah eloknya sesuatu yang baik, disampaikan juga dengan cara yang baik. Tak perlu memaki-maki dan menuduh-nuduh orang seperti itu,” ucap Rizal Anwar dengan nada tinggi.
Untuk itu, Rizal mengungkapkan bahwa GML menyatakan menolak keras upaya black campaign untuk menjatuhkan nama baik seseorang, seperti yang telah dilakukan oleh konten kreator tersebut, apalagi upaya itu dilakukan dengan cara-cara yang bersinggungan dengan hukum.
“Dengan ini saya imbau kepada semua pihak supaya berlaku santun dalam berpolitik. Sebagai orang Indonesia, kita dikenal dengan budaya yang luhur dan sopan santun, berikanlah contoh yang baik kepada masyarakat,” tukasnya.
Terpisah, Sekjen BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) STIH Muhammadiyah Lampung Selatan, Meda Oktarian turut mengungkapkan suara pendapatnya terkait masalah konten kreator yang umumnya memiliki genre mempromosikan produk-produk perekonomian.
Kendati demikian menurut mahasiswa jurusan hukum itu, fenomena konten kreator merambah dunia politik sebenarnya bukanlah sebuah hal yang tabu.
Namun begitu, sebagai seorang duta atau utusan yang menjadi publik figur juga memiliki tanggung jawab kepada diri sendiri dan khalayak luas atas buah karyanya yang bakal disebarluaskan di tengah masyarakat.
Meda Oktarian mengamini apa yang disampaikan oleh Ketua Umum GML, Rizal Anwar supaya apa yang dilakukan hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang santun dan simpatik, yang pastinya akan juga mendapatkan respon yang positif.
“Belakangan ini profesi sebagai seorang konten kreator memang sudah menjadi trend dan bahkan cukup menjanjikan sebagai sebuah profesi, tapi tetaplah tunjukkan rasa hormat dengan siapapun itu,” kata Meda.
Dengan begitu, lanjut Meda, akan menciptakan sebuah korelasi yang harmonis antara masyarakat dengan pemangku kepentingan. Sehingganya hubungan itu bakal berkelanjutan secara kontinyu untuk kepentingan bersama masyarakat secara luas.
“Maksud saya begini, dengan cara santun dan simpatik itu pasti bakal berkelanjutan dengan silaturahmi dalam situasi harmoni. Seperti contoh, setelah memviralkan sesuatu kemudian ditindaklanjuti dengan sebuah pembangunan oleh pihak terkait, attitude itu diperlukan. Seperti dengan cara ucapan terima kasih di konten berikutnya,” tambah Meda.
Namun, masih kata Meda, jika hanya masalah-masalah tersebut saja yang dikemukakan, tanpa hal yang baik yang telah ditindaklanjuti ikut dipromosikan, itu lah yang dianggap tidak objektif dan sama saja dengan hanya mencari-cari kesalahan dengan panggung dunia digital.
“Itulah yang dinamakan sinergi, banyak contoh para pengkritik bisa menjadi partner pemerintah dengan informasi-informasi yang ada di bawah. Artinya, sesuatu hal jika dilakukan dengan cara simpatik, tentunya akan mendapatkan juga tanggapan yang simpatik. Karena sejatinya semua orang itu punya harga diri, punya martabat yang selalu ingin dijaga,” pungkasnya.
Sementara itu, sang konten kreator Ummu Hani dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, membantah jika dirinya telah di-endorse oleh pihak-pihak tertentu. Dia mengatakan apa yang dilakukannya semuanya murni dari aspirasi dirinya.
“Silahkan dicek dgn sebenarnya, dengan teliti klo emg saya disinyalir di duga adanya endorse. Mau di cari sampe kelobang semut juga, ga akan ada. Krn sampai detik ini saya independent tanpa campur tangan siapapun. Smua murni, aspirasi dari diri saya sendiri,” tulis Ummu Hani dalam balasan chat Aplikasi WhatsApp. (*)
Selasa, 14 Mei 2024
Mewisuda 478 Mahasiswa Darmajaya, Ini Pesan Rektor kepada Lulusan
Bunda Eva Berharap Dapat Dukungan PKS untuk Pilwakot 2024
Jalan Nanang Ermanto Menuju Pilkada Selatan
Perbaikan Jalan Rusak di Lamsel , Ditargetkan Rampung 2025-2026
Senin, 13 Mei 2024
Konten Kreator Umi Hani Sudutkan Pemkab Lamsel Terkesan Politis
LAMPUNG SELATAN - Ketua KAPI (Komando Analisis Pemuda Indonesia) Lampung Selatan, Deddy Mandah menilai unggahan konten kreator Ummu Hani yang kerap menyudutkan Pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan (Pemkab Lamsel) dengan konten-kontennya baik berupa video maupun foto melalui akun Instagram @ummuhanii89 cenderung tendensius dan bermuatan politiis
Betapa tidak, menurut aktivis kelahiran Kota Kalianda ini, unggahan-unggahan duta wisata Dinas Pariwisata Provinsi Lampung itu gencar dilakukan hanya pada tahun politik saja menjelang suksesi pemilihan kepala daerah, seperti pada pilkada 2020 silam dan menjelang pilkada 2024.
“Saya tidak melihat dari sisi subtansi konten yang diunggah, tapi saya melihat di momennya. Karena saya perhatikan hanya gencar menjelang pilkada saja akun IG @ummuhanni89 ini kerap mengunggah konten negatif soal Lampung Selatan. Seperti 2020 lalu, konten kreator itu sempat bikin heboh dengan postingan di akun media sosialnya dengan tidur-tiduran bersimbah air di sebuah ruas jalan yang rusak di Kecamatan Tanjung Bintang,” ujar Deddy Mandah kepada wartawan, Senin.(13/5/2024)
Selain soal momen waktu yang bernuansa politis, menurut Deddy, ada juga hal detail yang terasa ganjil dengan balutan aroma tendensius dilakukan oleh selebgram pemilik akun tiktok ummuhani29 itu.
Kata Deddy, selama ini Ummu Hani hanya menyoroti hal-hal yang negatif tersebut hanya untuk di wilayah di daerah Kabupaten Lampung Selatan saja. Tidak pernah ada unggahan yang sifatnya mengkritik hal serupa di wilayah daerah lain di luar wilayah daerah Lampung Selatan, seperti misalnya Kota Bandar Lampung, wilayah paling dekat dari Kecamatan Tanjung Bintang.
Dikatakan Deddy, berbeda dengan konten kreator lainnya, baik itu momen unggahan maupun daerah sasaran yang disorot, dilakukan objektif dengan tidak berpaku pada saat jelang pilkada saja ataupun hanya untuk wilayah tertentu, seperti di wilayah Lampung Selatan saja.
Tapi, masih kata Deddy, umumnya konten kreator lokal lainnya itu menyoroti hal-hal yang menjadi aspirasi masyarakat tersebut hampir di seluruh wilayah di provinsi Lampung yang memang layak diviralkan dengan momen waktu yang alami.
“Bisa kita perhatikan bagi konten kreator lokal lainnya di Provinsi Lampung, subjek sorotan mereka tidak berpaku di satu daerah saja, dimana saja itu, jika mereka tertarik dengan sebuah informasi yang layak untuk diviralkan, maka mereka mengakomodir aspirasi masyarakat setempat yang ada disitu dengan momen waktu yang mengalir alami begitu saja,” imbuh Deddy.
Lebih jauh, Deddy pun menyikapi pernyataan Ummu Hani yang mengaku kerap diintimidasi oleh netizen karena unggahan kontennya itu dalam sebuah artikel pada wawancara oleh sebuah media daring dalam grup Gramedia, lampung.tribunnews.com, pada Selasa 7 Mei 2024 lalu.
Diungkapkan Deddy, perlakuan yang tidak mengenakkan yang dialami oleh Ummi Hani dari netizen tersebut merupakan konsekuensi logis dari apa yang sudah dilakukannya dalam akun media sosial miliknya itu. Selain terindikasi tendensius dan politis, bahkan Deddy menduga konten kreator tersebut telah ‘diendorse’ oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk tujuan tertentu.
Lebih lanjut, Deddy mengungkapkan salah satu unggahan akun IG @ummuhanii89 berupa video pendek (Reel) pada 7 Maret 2024 silam dengan judul “Gimana Nasib Guru Honorer” kaitannya dengan pelantikan Kepala Dinas Pendidikan Lamsel, Asep Jamhur terindikasi melanggar UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) dengan mengumbar ujaran kebencian (Hate Speech) berupa tuduhan yang tak beralasan.
“Jika disimak lebih lanjut dalam video itu, dengan gaya sarkatis @ummihanii89 menuduh Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto kerap membodohi masyarakat, berdasarkan kata sambutan dalam acara pelantikan pejabat tersebut,” ungkap Deddy.
Kemudian, terus Deddy, dalam video reel itu juga, Bupati Lampung Selatan dikatakan jago buat kata-kata mutiara dalam kata sambutan, padahal rakyat masih banyak yang menderita. Ada juga perkataan yang menyebutkan, bupati seringkali melakukan drama terkait dengan pelantikan Kadisdik dan nasib honorer.
Ada juga scene yang mengatakan, akibat pelantikan oleh pejabat Kadisdik itu, padahal dunia pendidikan di Lamsel dalam kondisi morat-marit tidak karuan kaitannya dengan nasib honorer. Dilanjut dengan tuduhan bupati Nanang Ermanto bakal mengintimidasi orang-orang jika masalah honorer tersebut mencuat.
“Hal itu bukan lah intimidasi, tapi merupakan sebuah bentuk keresahan masyarakat dalam jaringan atau familiar disebut netizen atas muatan-muatan konten yang diunggah oleh akun IG @ummihanii89 yang secara overall (Keseluruhan) ternyata memiliki kepentingan terselubung oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan,” ucap Deddy Mandah seraya mengatakan andai saja video tuduhan seperti itu dialamatkan kepada pihak lain yang memiliki watak keras, arogan dan bahkan tangan besi, maka nasib konten kreator bertipikal seperti itu nasibnya bakal berakhir di balik jeruji besi.
Berikut penelusuran dalam video yang memiliki total durasi 1 menit 21 detik itu dalam kata per kata krusial di konten itu pada detik 33-35 :
“Tolong Jangan Sering Ngebodohin Masyarakat Lagi Ya”
Kemudian kata per kata pada detik 36-41 :
“Emang paling jago ya pak kalau di suruh buat kata-kata mutiara, yang nyatanya masih banyak rakyat yang menderita”
Lalu kata per kata pada menit ke-1 detik ke 2 – menit ke-1 detik ke-7
“Jangan sampai kasus ini viral, kasus ini naik bapak (Nanang Ermanto) baru kalang kabut, bapak baru panik, dan mengintimidasi orang-orang”
Lanjut kata per kata pada menit ke-1 detik ke-8 sampai menit ke-1 detik ke-16 :
“Bapak (Bupati) gak capek ya drama-drama terus, kasihan loh pak nasib-nasib honorer di Lampung Selatan itu banyak banget terabaikan sama bapak. Udah banyak banget kita buktinya”.(*)
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Terima Kunjungan Tim Monev KIP Provinsi Lampung, Komitmen Transparansi Semakin Diperkuat
Bandar Lampung — RSUD Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung kembali menunjukkan keseriusannya dalam menghadirkan pelayanan publik...
-
Hadiri Pelepasan Santri Al Ishlah Natar, Radityo Egi Dorong Generasi Muda Yang Berakhlak dan AdaptifNatar - Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, bersama Wakil Bupati, M. Syaiful Anwar, menghadiri pelepasan siswa/i tingka...
-
Kepala Balai Pemerintahan Desa di Lampung Dorong BUMDes di Lampung Selatan Jadi Percontohan NasionalKalianda – Kepala Balai Pemerintahan Desa di Lampung, Dirjen Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri, Irsan mendorong B...
-
Katibung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menyalurkan bantuan sembako kepada ratusan karyawan PT San Xiong Steel Indonesia ya...