Bandar Lampung Cerdas Berjamaah, ini Kata Calon Wali Kota Firmansyah

Bandarlampung - Calon Wali Kota Bandar Lampung Dr. (Can) Ir. H. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc, menjelaskan Bandar Lampung Cerdas Berjamaah itu berarti membangun bersama rakyat. 

“Intinya, bagaimana kita membangun Bandar Lampung bersama-sama dengan melibatkan semua komponen masyarakat,” kata Firmansyah, Senin (22/3/2020).

Calon wali kota yang berpasangan dengan Prof. Dr. Ir. RA. Bustomi Rosadi, M.S., itu juga menjabarkan makna Bandar Lampung Cerdas Berjamaah juga adalah membangun dengan melibatkan semua unsur masyarakat dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pengawasan.

“Bandar Lampung Cerdas Berjamaah ini kita maksudkan dalam membangun daerah itu, menjadikan masyarakat atau rakyat sebagai subjek, bukan objek. 

Artinya, masyarakat bukan hanya jadi penonton dalam program pembangunan yang ada, tapi juga dilibatkan,” kata Firmansyah.

Dia menganalogikan, saat imam sholat sudah mengangkat tangan untuk takbir, imam tidak lagi memikirkan siapa makmumnya. 

Apakah itu warga NU, Muhammadiyah, atau Salafi. Semuanya sama dan mengikuti imamnya. 

“Begitu juga jika saya dan Prof Bustomi diberi amanah oleh rakyat memimpin Bandar Lampung, kami tidak lagi melihat suku banten, Lampung, Aceh, agama Islam, nasrani, Hindu, dan lain sebagainya, semuanya sama dan akan dilibatkan dalam proses pembangunan,” kata Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Lampung itu.

Bang Firman—panggilan akrab Firmansyah—juga menegaskan bahwa Bandar Lampung Cerdas Berjamaah itu adalah membangun melalui jalur independen, tanpa mahar, tanpa politik dagang sapi. Dan, Bandar Lampung Cerdas Berjamaah itu adalah mengharapkan dukungan dari rakyat yang paling utama, bukan hutang kepada konglomerat.

“Saya dan Prof. Bustomi akan mewujudkan masyarakat adil dan makmur melalui pemerintahan yang cerdas, bersih, jujur, adil, makmur, dan amanah. Mengapa saya maju melalui jalur independen, karena kalau pun nanti memimpin Bandar Lampung, saya hanya berhutang budi kepada masyarakat, bukan kepada konglomerat,” kata dia.  (**)

Komentar