Kamis, 04 Desember 2025

Lapangan Korpri ‘Mendadak Internasional’: Peserta AIYEP 2025 Ikut Senam Bersama ASN Lampung Selatan

Kalianda - Suasana Lapangan Korpri, Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, tampak lebih semarak dari biasanya pada Jumat (5/12/2025). 


Senam rutin setiap Jumat pagi yang umumnya hanya diikuti jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), kali ini diramaikan kehadiran para delegasi Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 2025.


Puluhan peserta program pertukaran pemuda tersebut bergabung dengan ratusan ASN, menghadirkan suasana yang lebih hidup dan penuh warna. 


Musik energik yang biasa mengiringi sesi senam seolah menjadi lebih riang dengan antusiasme para delegasi muda asal Australia dan Indonesia itu.


Pada awal kegiatan, sejumlah peserta AIYEP tampak canggung mengikuti gerakan instruktur senam. Namun ritme dinamis dan gerakan yang mudah diikuti membuat mereka cepat menyesuaikan diri. 


Tak butuh waktu lama, para delegasi ikut larut dalam suasana, tersenyum, bergerak lincah, bahkan sesekali tertawa saat mencoba gerakan yang bagi mereka terasa baru.


Salah satu peserta AIYEP 2025 asal Melbourne, Ruturaj, mengaku terkesan dan menikmati pengalaman barunya tersebut.


“Latihannya sangat menyenangkan. Banyak gerakannya dan itu cara yang sangat bagus untuk memulai hari,” ujarnya dengan antusias setelah kegiatan selesai.


Ia juga menilai rutinitas senam pagi seperti ini sangat positif, baik untuk menjaga kebugaran maupun mempererat kebersamaan.


“Tetaplah aktif, dan ya, saya rasa itu juga sangat bagus untuk kesehatan Anda. Saya benar-benar bersenang-senang,” tambahnya.


Kegiatan senam bersama ini menjadi momen interaksi budaya yang menarik bagi peserta AIYEP, sekaligus menunjukkan komitmen Pemkab Lampung Selatan dalam menjaga pola hidup sehat bagi para ASN. 


Kolaborasi santai di pagi hari tersebut tidak hanya menghadirkan keringat dan tawa, tetapi juga memperkuat hubungan antargenerasi dan antarbangsa melalui aktivitas sederhana namun bermakna. (Az)

Rabu, 03 Desember 2025

Bupati Egi Minta Perangkat Daerah Genjot PAD, Ingatkan Tantangan 2026 Butuh Kerja Lebih Adaptif

*Kalianda* - Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, meminta seluruh perangkat daerah mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meninggalkan pola kerja rutinitas menjelang penutupan tahun anggaran 2025. 


Ia menegaskan bahwa tantangan tahun 2026 akan jauh lebih berat dan membutuhkan kerja adaptif, kreatif, serta strategi yang tidak biasa.


Instruksi itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Bulanan Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah yang digelar di Aula Krakatau, Kantor Bupati Lampung Selatan, Kamis (4/12/2025). Rakor tersebut membahas perkembangan program selama satu tahun terakhir, termasuk capaian PAD dan kondisi pengelolaan keuangan daerah.


Bupati Egi menekankan bahwa forum evaluasi rutin itu menjadi ruang memonitor perkembangan lapangan dan memastikan kebijakan pemerintah berdampak langsung pada masyarakat. “Akhir tahun ini terasa kurang lengkap jika capaian yang sudah ada tidak kita sempurnakan,” ujarnya.


Dalam arahannya, Egi menyoroti tiga pekerjaan utama yang harus dirampungkan menjelang akhir tahun, yaitu penatausahaan keuangan daerah, pengelolaan barang milik daerah, dan penyelesaikan laporan keuangan. Dengan batas waktu belanja di minggu ketiga Desember, ia menilai masih ada ruang bagi perangkat daerah untuk mengejar target.


Ia juga memberi perhatian khusus terhadap aset daerah yang tidak lagi produktif. “Kita tidak perlu menampung barang tidak terpakai. Tidak ada dampaknya. Tapi pastikan penanganan tetap sesuai koridor hukum. Kita harus memitigasi risiko,” tegasnya.


Rakor turut memaparkan progres PAD per 2 Desember 2025, termasuk kendala yang dihadapi perangkat daerah. Egi mengapresiasi OPD yang melampaui target, namun mengingatkan bahwa tahun depan membutuhkan strategi jauh lebih inovatif.


“PAD ini menarik perhatian. Dengan situasi 2026, kita harus punya mindset yang sama. Kalau bekerja biasa saja, hasilnya minim. Kita harus bekerja lebih cerdas, kreatif, out of the box,” kata Egi.


Ia meminta perangkat daerah memperkuat kolaborasi dan menetapkan target PAD secara objektif. Ia juga menekankan penerapan siklus kerja Plan-Do-Check-Action (PDCA) agar evaluasi berjalan berkelanjutan dan tidak berhenti pada administrasi formalitas.


“Kalau sudah bersurat tapi tidak ada hasil, jangan dilakukan lagi. Ganti caranya. Kerja jangan kaku. Birokrat harus fleksibel tapi tetap sesuai ketentuan hukum,” imbuhnya.


Menutup arahannya, Egi meminta seluruh perangkat daerah segera mempercepat langkah pencapaian kinerja. “Tolong digenjot. Buat strategi-strategi yang extraordinary, strategi yang tidak biasa,” ujarnya.


Selain membahas PAD, Bupati Egi juga kembali menekankan pentingnya keberlanjutan program ABRI dan BKW untuk pembenahan area publik dan lingkungan di seluruh wilayah Kabupaten Lampung Selatan.


“Ayo, sama-sama kita jadikan Kabupaten Lampung Selatan ini taman. Tamannya Pulau Sumatra. Intinya saya nggak suka yang kotor-kotor,” kata Egi. (Kmf)

Selasa, 02 Desember 2025

Polri Turun ke Ladang, Produksi Pangan Melonjak: Zulhas Tegaskan Gotong Royong Kunci Ketahanan Nasional

*Kalianda* - Komitmen memperkuat ketahanan pangan nasional kembali ditegaskan pemerintah pusat. 


Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zullhas), menyebut gotong royong menjadi kunci utama keberhasilan Indonesia menjaga stabilitas pangan, termasuk lewat kolaborasi lintas sektor yang melibatkan Polri, pemerintah daerah hingga masyarakat.


Penegasan itu disampaikan saat Menko Pangan bersama Wakapolri Komjen Pol. Dr. Dedi Prasetyo melakukan penanaman jagung di SMA Kebangsaan, Desa Pisang, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (2/12/2025). 


Kegiatan tersebut turut dihadiri Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, serta jajaran Forkopimda Provinsi Lampung.


“Kata orang, polisi kok tanam jagung? Itulah Indonesia, gotong royong,” ujar Zulhas.


Menurutnya, keberhasilan pangan tidak dapat dicapai tanpa sinergi antarlembaga. Ia mengapresiasi kontribusi semua pihak yang terlibat, termasuk Polri yang kini aktif berperan dalam program swasembada pangan.


Zulhas mengungkapkan bahwa kinerja sektor pangan nasional terus menunjukkan tren positif. Produksi beras meningkat dari 30 juta ton menjadi 34,7 juta ton, naik lebih dari 13%. Sementara itu, harga gabah dan jagung juga mengalami perbaikan yang menguntungkan petani.


“Harga gabah sekarang minimal Rp6.500 per kilogram, jagung minimal Rp5.500 per kilogram. Stok beras di Bulog mencapai 4,7 juta ton,” jelasnya. 


Pemerintah, lanjutnya, tengah merencanakan pembangunan gudang Bulog baru, Rice Milling Unit (RMU), pabrik padi skala besar, serta pabrik pakan dan GPS (Grand Parent Stock) unggas di Lampung untuk menunjang produksi pangan berbasis protein.


Wakapolri Komjen Pol. Dr. Dedi Prasetyo menegaskan bahwa Polri akan terus berada di garis depan mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menyebut Lampung sebagai salah satu provinsi dengan daya serap pangan tertinggi di Indonesia.


“Menjaga ketahanan pangan berarti menjaga kesejahteraan rakyat dan memperkuat fondasi bangsa. Polri akan selalu hadir untuk itu,” tegasnya.


Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyatakan optimisme terhadap kontribusi Lampung bagi ketahanan pangan nasional. Dari total 3,3 juta hektare, sebanyak 1,3 juta hektare merupakan lahan pertanian produktif.


“Lampung memiliki kekuatan besar di sektor pertanian. Singkong surplus, padi meningkat hingga 400 ribu ton, peringkat 5 nasional, dan jagung sudah 1,1 juta ton pada 2024,” papar Mirza. Ia menargetkan produksi jagung mencapai 1,5 juta ton pada 2025, mengingat komoditas itu juga menjadi penopang utama industri pakan ayam.


Menurutnya, semakin luas lahan jagung, semakin besar potensi produksi unggas di Lampung. “Semakin banyak jagung ditanam, semakin besar produksi ayam,” ujarnya.


Kegiatan penanaman jagung ini menegaskan kuatnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Polri dalam memperkuat sektor pangan. 


Dengan potensi pertanian yang terus berkembang, Lampung diyakini tetap menjadi salah satu lumbung pangan terpenting bagi Indonesia. (Kmf)

Bupati Egi Terjun Cepat ke Lokasi Puting Beliung, Pastikan Warga Candipuro Mendapat Bantuan dan Perlindungan

*Candipuro* - Dengan langkah cepat dan penuh kepedulian, Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama turun langsung meninjau lokasi terdampak puting beliung di Kecamatan Candipuro, Rabu (3/12/2025), sehari setelah angin kencang memorak-porandakan puluhan rumah warga. Kehadirannya menjadi simbol respons sigap pemerintah terhadap warga yang baru saja dilanda bencana.


Bencana puting beliung yang terjadi pada Selasa (2/12/2025) sekitar pukul 14.00 WIB itu merusak permukiman di tiga desa, yakni Desa Cintamulya, Titiwangi, dan Beringin Kencana. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan langsung mengaktifkan langkah penanganan sejak laporan awal diterima.


Dalam peninjauan tersebut, Bupati Egi didampingi Wakil Bupati M. Syaiful Anwar, Kepala BNNK Lampung Selatan AKBP Rahmad Hidayat, Anggota DPRD Edi Waluyo, Forum CSR, Camat Candipuro serta jajaran perangkat daerah. Di lokasi, Bupati Egi menyerahkan bantuan sembako darurat secara simbolis kepada warga terdampak.


“Kemarin sore kami menerima informasi bahwa terjadi puting beliung yang menimpa beberapa rumah warga di Kecamatan Candipuro. Hari ini kami langsung turun meninjau kondisi di lapangan, dan tim BPBD bersama camat juga sudah melakukan pendataan awal,” ujar Bupati Egi.


Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah kini melakukan verifikasi kerusakan untuk menentukan kebutuhan penanganan lanjutan. 


“Hari ini bantuan pertama sudah kita salurkan, dan selanjutnya akan dilakukan pendeteksian dan menghitung apa yang dapat kita bantu selanjutnya,” tegasnya.


Bupati Egi juga memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang turut bergerak membantu warga, mulai dari Forum CSR, anggota DPRD, hingga unsur pemerintah daerah lainnya. “Saya tidak sendiri. Ini bukti bahwa kita bergotong-royong untuk memastikan masyarakat tidak menghadapi musibah ini sendirian,” ucapnya.


Menutup kunjungan, Bupati Egi mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem dan segera melapor jika terjadi keadaan darurat di wilayah masing-masing. (Kmf)

Dinkes Lampung Selatan Gerak Cepat Telusuri Dugaan Keracunan MBG di SMPN 2 Kalianda

*Kalianda* - Tim investigasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan bergerak cepat menelusuri dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa enam siswa kelas VII SMPN 2 Kalianda, Rabu (3/12/2025).


Respons sigap itu menjadi langkah krusial setelah para siswa mengalami pusing, mual, dan muntah hingga harus dilarikan ke RSUD Bob Bazar sekitar pukul 12.00 WIB.


Langkah cepat dimulai sejak laporan awal diterima sekitar pukul 10.00 WIB. Tim Dinkes langsung turun ke sekolah untuk mengamankan sampel makanan dan air minum, sekaligus memulai investigasi bersama Polres Lampung Selatan dan Puskesmas Way Urang.


Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Sumantri, S.KM., M.M., menjelaskan bahwa seluruh dapur penyedia makanan MBG (SPPG) telah diminta menyiapkan sampel masakan harian sebagai prosedur pengamanan.


“Kemarin kami langsung turun bersama Polres dan Puskesmas Way Urang. Semua dapur SPPG sudah diminta menyiapkan sampel. Untuk masakan hari ini, sampel juga harus disiapkan dan dikumpulkan di bank sampel dengan masa penyimpanan 2×24 jam. Jadi kalau terjadi kasus seperti sekarang, kita sudah memiliki sampelnya dan tidak kesulitan melakukan pemeriksaan,” ujar Sumantri saat ditemui di kantornya, Kamis (4/12/2025).


Sampel berupa makanan dan air minum itu kemudian dibawa ke UPTD Laboratorium Provinsi Lampung pada Kamis pagi untuk memastikan penyebab keluhan yang dialami para siswa. Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan keluar dalam 7 hingga 12 hari.


Di sisi lain, kondisi para siswa terus dipantau. Dari total 517 siswa, hanya enam siswa atau sekitar 1,16 persen yang mengalami gejala mual dan muntah.


“Pasien sudah dirawat di RSUD Bob Bazar. Empat masih dirawat, dua siswa sudah dipulangkan karena kondisinya membaik,” ujar Sumantri.


Investigasi menyeluruh akan mencocokkan hasil laboratorium dengan gejala klinis. Dinkes memastikan seluruh tahapan penanganan dilakukan sesuai prosedur keamanan makanan agar program MBG tetap berjalan dengan standar kesehatan yang ketat.


“Sampel langsung kita amankan sejak kemarin. Tinggal menunggu hasil laboratorium,” tambahnya.


Hingga kini, Dinas Kesehatan Lampung Selatan terus melakukan monitoring perkembangan kondisi para siswa sembari menuntaskan penyelidikan penyebab dugaan keracunan. (ptm)

Senin, 01 Desember 2025

3.000 Bibit Kopi-Kakao Dibagikan, Menko Zulkifli Hasan Minta Petani Jaga Gunung Rajabasa: “Hutan Lindung Tidak Boleh Diapa-apakan“

*Penengahan* - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan menegaskan soal pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di Kawasan Gunung Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.


Pesan tegas itu ia sampaikan saat berdialog dengan 200 petani dari 10 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Integrated Area Development (IAD) Perhutanan Sosial, Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan, Selasa (2/12/2025).


Di hadapan para petani yang menggantungkan hidup dari hutan, Zulkifli Hasan mengingatkan bahwa kawasan Gunung Rajabasa adalah benteng ekologis yang tidak boleh disentuh sembarangan. 


“Hutan lindung ini tidak boleh diapa-apakan. Boleh dimanfaatkan, tetapi tidak boleh dijadikan lahan pertanian sayuran,” tegasnya. Ia menambahkan, penggundulan hutan akan membuat wilayah bawah rentan banjir dan bencana ekologis lainnya.


Kegiatan dialog tersebut berlangsung hangat dan interaktif, sekaligus dirangkai penanaman simbolis bibit kopi dan kakao. Pada kesempatan itu, diserahkan pula 3.000 bibit kopi dan kakao kepada 10 KUPS Desa Way Kalam. 


Bantuan bibit tersebut berasal dari United Nations Development Programme (UNDP) sebagai dukungan program keberlanjutan kawasan perhutanan sosial.


“Teman-teman dari UNDP ini konsen agar bumi ini dirawat dengan baik,” ujar Zulkifli Hasan, menegaskan kembali komitmen kerja sama global dalam menjaga kawasan konservasi.


Acara ini turut dihadiri Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, Wakil Bupati M. Syaiful Anwar, Sekretaris Daerah Supriyanto, jajaran Forkopimda, serta Duta Besar Norwegia, Belgia, Jerman, dan Belanda yang tergabung dalam Amsterdam Declarations Partnership (ADP). 


Kehadiran perwakilan negara-negara tersebut sekaligus menandai kuatnya dukungan internasional terhadap upaya penyelamatan kawasan Gunung Rajabasa.


Dengan adanya bantuan bibit dan pendampingan lingkungan, pemerintah pusat berharap masyarakat sekitar hutan dapat meningkatkan kesejahteraan tanpa mengorbankan kelestarian ekosistem. Gunung Rajabasa, ditegaskan Zulkifli Hasan, harus tetap menjadi kawasan hijau yang memberi manfaat berkelanjutan bagi generasi mendatang. (Kmf)

Dorong Smart Agroforestry, Menko Zulhas Gelontorkan 7.000 Bibit Kopi-Kakao untuk Petani Lampung Selatan

*Penengahan* - Upaya memperkuat ketahanan pangan dan mengembangkan perkebunan berkelanjutan di Kabupaten Lampung Selatan mendapat dorongan baru. 


Pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyerahkan 7.000 bibit kopi dan kakao kepada para petani sebagai akselerasi penerapan Smart Agroforestry di daerah tersebut.


Bantuan bibit itu diserahkan dalam kegiatan Dialog dengan tema “Partisipasi Pengelolaan Smart Agro Forestry dalam Mendorong Kebijakan Inovasi melalui Kolaborasi Inter-Generasi” yang berlangsung di Aula SMA Kebangsaan, Kecamatan Penengahan, Senin (2/12/2025). 


Hadir pula Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, Wakil Bupati M. Syaiful Anwar, jajaran Forkopimda, Sekda Supriyanto, akademisi, mahasiswa, dan kelompok tani.


Momentum tersebut semakin lengkap dengan kehadiran perwakilan negara sahabat, termasuk Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia, yang memberi dukungan terhadap penguatan agroforestry di Lampung Selatan.


Dalam dialog utama, Menko Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pemberian bibit bukan sekadar bantuan, melainkan upaya nyata meningkatkan pendapatan petani sekaligus menjaga kelestarian alam melalui model Smart Agroforestry.


“Lahan-lahan kosong akan kita dorong untuk ditanami komoditas produktif seperti kopi dan kakao. Bibit akan kita bantu agar petani bisa meningkatkan pendapatan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Zulkifli Hasan.


Dukungan internasional turut mengalir. Perwakilan Kedutaan Besar Norwegia, Dewi Tresya, menyampaikan apresiasi atas pengelolaan hutan serta keterlibatan masyarakat lokal dalam penerapan agroforestry di Lampung Selatan.

“Program ini mempromosikan pertanian dan perkebunan berkelanjutan melalui pendekatan kehutanan sosial. Tujuannya memastikan masyarakat mendapatkan kehidupan lebih baik sekaligus menjaga kelestarian alam,” kata Dewi.


Ia juga berbagi pengalamannya mengunjungi Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan, yang menurutnya berhasil memadukan konservasi hutan dengan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.


“Kami melihat bagaimana hutan dijaga dan dikelola secara inklusif, memberi kontribusi nyata bagi kesejahteraan dan ketahanan pangan. Ini kekayaan besar untuk Indonesia,” tambahnya.


Pemerintah menilai kolaborasi lintas sekor, pemerintah pusat dan daerah, akademisi, komunitas, dan generasi muda, menjadi kunci mempercepat transformasi ke model smart agroforestry yang mengedepankan teknologi dan keberlanjutan lingkungan.


Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan pembagian bibit kopi-kakao kepada para petani, sebagai langkah awal memperluas kawasan agroforestry produktif di Kabupaten Lampung Selatan. (Nsy)

Lapangan Korpri ‘Mendadak Internasional’: Peserta AIYEP 2025 Ikut Senam Bersama ASN Lampung Selatan

​ Kalianda - Suasana Lapangan Korpri, Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, tampak lebih semarak dari biasanya...